I. ISD sebagai salah satu MKDU
ISD singkatan dari Ilmu Sosial Dasar dan MKDU singkatan dari Mata Kuliah Dasar Umum dapat di defenisikan sebagai berikut:
ISD
sebagai MKDU tidak lain adalah untuk membantu perkembangan wawasan
penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih
luas dan ciri-ciri kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa,
khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi
manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain
terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik
- Pengertian, tujuan, ISD dan IPS
ISD adalah pengetahuan yg menelaah
masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yg diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (fakta, konsep,
teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah)
IPS adalah perwujudan dari
suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi,
sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan
untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar
mudah dipelajari (Sofa, 2010).
-Perbedaan / persamaan ISD dan IPS
Perbedaan ISD dengan IPS dapat disimpulkan seperti di bawah ini :- Ilmu sosial dasar dibrikan di perguruan tinggi, sedangkan IPS diberikan di SD hingga SMA
- ISD merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan IPS terdiri sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
- ISD diarahkan untuk pembentukan sikap, sedangkan IPS diarahkan untuk pembentukan keterampilan
Ruang Lingkup ISD mempelajari tentang individu dan masyarakat serta lembaga-lembaga yang mengaturnya.
II. Manusia dan Kebudayaan
- Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
- Hakikat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
-
Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
-
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
-
yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
-
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
-
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
-
Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
-
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
-
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
- Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
I. ISD sebagai salah satu MKDU
ISD singkatan dari Ilmu Sosial Dasar dan MKDU singkatan dari Mata Kuliah Dasar Umum dapat di defenisikan sebagai berikut:
ISD
sebagai MKDU tidak lain adalah untuk membantu perkembangan wawasan
penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih
luas dan ciri-ciri kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa,
khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi
manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain
terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik
- Pengertian, tujuan, ISD dan IPS
ISD adalah pengetahuan yg menelaah
masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yg diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (fakta, konsep,
teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah)
IPS adalah perwujudan dari
suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi,
sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan
untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar
mudah dipelajari (Sofa, 2010).
-Perbedaan / persamaan ISD dan IPS
Perbedaan ISD dengan IPS dapat disimpulkan seperti di bawah ini :- Ilmu sosial dasar dibrikan di perguruan tinggi, sedangkan IPS diberikan di SD hingga SMA
- ISD merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan IPS terdiri sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
- ISD diarahkan untuk pembentukan sikap, sedangkan IPS diarahkan untuk pembentukan keterampilan
Ruang Lingkup ISD mempelajari tentang individu dan masyarakat serta lembaga-lembaga yang mengaturnya.
II. Manusia dan Kebudayaan
- Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
- Hakikat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
-
Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
-
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
-
yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
-
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
-
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
-
Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
-
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
-
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
- Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar